Mafia hukum berkuasa di Sumatera Selatan bikin Pemerintah pusat tiada berdaya, K MAKI : zona hitam kejahatan
Berita-kriminal.com
Banyaknya perkara korupsi yang mangkrak di Sumsel buktikan institusi tiada berdaya di Sumatera Selatan di era lalu dan sekarang.
Pasar Cinde dengan korban ratusan pedagang, perkara PT SMS mandeg di tengah jalan, korupsi infrastruktur, PT SAI dan banyak perkara lain yang diduga masuk lemari es sehingga Sumsel menjadi kuburan perkara korupsi.
Saat ini perkara yang sedang viral adalah pemalsuan dokumen perbankan Bank Sumsel Babel dan penjualan asset tanah Yayasan Batanghari Sembilan milik Pemprov.
Kedua perkara ini melibatkan calon Kepala Daerah terpilih dan kalau tiada hambatan menunggu pelantikan selaku Kepala Daerah terpilih.
"Apa yang di gaungkan Presiden Prabowo tentang pemberantasan Mafia kasus seakan tidak berlaku di Sumatera Selatan", ucap Deputy K MAKI Feri Kurniawan.
"Institusi hukum terkesan mandul bila bertindak di Sumatera Selatan siapapun pimpinannya termasuk KPK seperti kasus PT SMS", kata Deputy K MAKI itu.
"Hukum dunia tidak berlaku di Sumatera Selatan sehingga wajar kalau dianggap zona hitam Mafia kasus di NKRI", ujar Feri.
"Berani bayar dan wani piro menjadikan Sumsel surga-Nya Mafia kasus mencari rezeki berjibun", ungkap Feri Deputy K MAKI.
"Berapapun Uangnya tidak begitu penting bagi pelaku kejahatan di Sumatera Selatan asal bisa bebas dari jeratan hukuman dunia", tegas Deputy K MAKI itu.
"Aparat Penegak hukum yang tidak kuat Iman dan siap melanggar kodrat akan kaya di Sumatera Selatan ini", pungkas Feri Deputy K MAKI.
Penulis budi
Social Header